Jumat, 25 Januari 2019

Mengenal Kata berimbuhan (Afiks)


Kata berimbuhan sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari saat kita berkomunikasi sehingga sudah tidak asing lagi. Imbuhan (afiks) adalah bunyi yang ditambahkan pada sebuah kata, baik di awal, tengah, akhir, maupun gabungan di antara tiga imbuhan itu untuk membentuk kata baru yang artinya berhubungan dengan kata pertama. Kata berimbuhan merupakan kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau afiksasi.

Contoh kata: "Minum" mendapat imbuhan -an berubah menjadi "Minuman"
                      "Makan" mendapat imbuhan -an berubah menjadi "Maknan"

Jenis kata di atas mengalami perubahan dari kata kerja menjadi kata benda.

Afiks sendiri menurut posisinya menjadi terbagi empat, yakni:
1. Awalan (prefiks)
contoh: men-, ber-, ter-, di-, pen-, per-, se-
2. Sisipan (infiks)
contoh: -el, -em, -er, -e, dan -in
3. Akhiran (sufiks)
contoh: -kan, -an, -i, dan -nya
4. Konfliks (simulfiks) pemakaian awalan dan akhiran sekaligus
contoh: ke-an, per-an, ber-an, se-nya

Namun, kali ini kita akan hanya akan fokus  membahas mengenai prefiks (awalan).

1. Awalan men
Imbuhan meN jika ditambahkan pada kata dasar berfonem awal vokal, /J/, /k/, /h/, /g/, /kh/ berubah menjadi meng contoh:
a. men + ambil             = mengambil
b. men + kalah             = mengalah
c. men + khawatirkan  = mengkhawatirkan

2. Awalan ber
a. Jika diikuti kata dasar yang berawalan huruf /r/ atau suku pertamanya berakhiran /er/ maka ber berubah menjadi be
contoh: bekerja dan beramal

b. Jika diikuti kata dasar ajar maka berubah menjadi bel 
contoh: belajar

c.Jika diikuti kata dasar selain kata dasar di atas maka ber tetap dan tidak berubah.
contoh: berlari

Makna yang terkandung pada awalan ber
a. mempunyai: beristri, beranak
b. Menggunakan : berseragam, bersepatu
c. Mengeluarkan : bertelur, berkata
d. Menyatakan sikap atau mental : berbahagi, bersenang-senang,
e. Dalam jumlah : berdua, berempat

3. Awalan ter
    Imbuhan ter memiliki makna sebagai berikut:
a. Sudah di atau dapat di: terbuka, dan tertutup.
b. Ketidaksengajaan : terbawa, tertidur
c. Tiba-tiba : terjatuh, terlonjak
d. Paling : ternyaman, terindah, tercantik

4. Awalan di
    Awalan di memiliki makna sebagai suatu perbuatan pasif.
contoh: dibaca, ditulis, dijual, dll.
Sementara apabila di diikuti kata yang menunjukkan tempat maka harus dipisah.
contoh: Di kampus, di belakang, di pohon, di hati

5. Awalan pen
Imbuhan yang merupakan salah satu awalan yang produktif.
a. Menyatakan yang melakukan perbuatan : penulis.
b. Menyatakan pekerjaan : pengajar, pendidik.
c. Menyatakan alat : penghapus, penggaris.
d. Menyatakan sifat: penyabar, penyayang.
e. Menyatakan penyebab : pemanis, pemutih.

6. Awalan per
a. Imbuhan per berubah menjadi pe apabila ditambahkan kata dasar yang berawalan /r/
contoh: per + ringan = peringan
b. Imbuhan per berubah menjadi pe apabila tersusun dari huruf-huruf berikut ini:
a.) huruf ke-1 adalah konsonan
b.) huruf ke-2 dan ke-3 adalah /er/
c.) huruf ke-4 adalah konsonan
contoh : per + ternak + an = peternakan
pe + kerja + an = pekerjaan

7. Awalan se
Imbuhan ini mengalami variasi makna, seperti berikut ini"
a. Satu : sebuah, sebutir, seekor
b. Seluruh: serumah, sekampung, sekompleks
c. Sama-sama = sepermainan, seusia, seperjuangan
d. Menyatakan waktu : sesudah, sebelum, selagi

Baik, demikian artikel tentang kata berimbuhan kali ini.
Semoga bermanfaat.


Selasa, 22 Januari 2019

Daftar Kosakata yang Seringkali Tidak Tepat.



Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Bahasa Indonesia adalah bahasa ibu bagi negara ini. Bahasa yang sering kita gunakan setiap hari, baik digunakan pada saat menulis maupun pada saat berkomunikasi secara langsung. Namun, meskipun begitu faktanya masih banyak masyarakat indonesia sendiri yang salah mengeja. Entah karena kurang memperhatikan tentang kebenaran hal ini atau mungkin sudah mengetahuinya, tapi tetap tidak dihiraukan karena virus "terbiasa".

Rasanya sangat disayangkan, saat orang luar negeri begitu antusias untuk mempelajari bahasa indonesia, sementara kita warga negara indonesia sendiri tidak peduli akan hal itu. Mungkin banyak yang berpikir asal komunikasi bisa berjalan dengan baik, maka tidak perlu memedulikan benar atau tidaknya. Tapi, tentu saja pemikiran seperti itu tidak baik, karena tanpa kita sadari apabila masyarakat terus-terusan menggunakan kebiasaan seperti itu tidak menutup kemungkinan orang lain akan mengikuti jejaknya. Wah, bisa malu kalau kita bertemu dengan orang luar yang lebih tahu tentang bahasa kita daripada kita sendiri.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai kosakata yang seringkali digunakan. namun, tidak tepat. Mungkin sudah banyak yang  penasaran kosakata apa saja yang seringkali tidak tepat. Baik di bawah ini akan kita uraikan. Silakan cek sendiri, yah, apakah kita sudah menggunakan kosakata yang tepat atau belum.

1. Mushola bentuk tidak baku dari Musala

2. Mesjid bentuk tidak baku dari Masjid

3. Apotik bentuk tidak baku dari Apotek

4. Bis bentuk tidak baku dari Bus

5.Goa bentuk tidak baku dari Gua

6. Oase bentuk tidak baku dari Oasis

7. Silahkan bentuk tidak baku dari Silakan

8. Qur'an yang benar adalah Quran

9. Jum'at yang benar adalah Jumat

10. Ramadhan  bentuk tidak baku dari Ramadan

11. Adzan bentuk tidak baku dari Azan

12. Dzikir bentuk tidak baku dari Zikir

13. Jaman bentuk tidak baku dari Zaman

14. Antri bentuk tidak baku dari Antre

15. Sekedar bentuk tidak baku dari Sekadar

16. Tau bentuk tidak baku dari Tahu

17. Nafas bentuk tidak baku dari Napas

18. Aktifitas bentuk tidak baku dari Aktivitas

19. Praktek bentuk tidak baku dari Praktik

20. Analisa bentuk tidak baku dari Analisis

21. Nasehat bentuk tidak baku dari Nasihat

22. Resiko bentuk tidak baku dari Risiko

23. Frustasi bentuk tidak baku dari Frustrasi

24. Perduli bentuk tidak baku dari Peduli (Memedulikan)

25. Fikir bentuk tidak baku dari Pikir (Berpikir)

26. Lembab bentuk tidak baku dari Lembap

27. Hembus bentuk tidak baku dari Embus (Berembus)

28. Diagnosa bentuk tidak baku dari Diagnosis

29. Harafiah bentuk tidak baku dari Harfiah

30. Himbau bentuk tidak baku dari Imbau ( Mengimbau)

31. Himpit bentuk tidak baku dari Impit (Mengimpit)

32. Seksama bentuk tidak baku Saksama

33. Terlanjur bentuk tidak baku dari Telanjur

34. Terlantar bantuk tidak baku dari Telantar

35. Respon bentuk tidak baku dari Respons

36. Hutang bentuk tidak baku dari Utang

37. Kaos bentuk tidak baku dari Kaus

38. Jerigen bentuk tidak baku dari Jeriken 

39. Coklat bentuk tidak baku dari Cokelat

40. Politisi yang benar adalah Politikus

41. Musisi yang benar adalah Musikus

42. Karir bentuk tidak baku dari Karier

Baik, sekian pembahasan mengenai kosakata yang tidak tepat kali ini.
Semoga bermanfaat!

Rabu, 09 Januari 2019

Kata Sandang Si dan Sang


Halo, guys. balik lagi di Dunia Sastra.

Harii ini, Dunia Sastra kembali dengan informasi penting yang tentu saja tidak jauh dari sastra dong yah. Kali ini Dunia Sastra akan membahas tentang kata sandang. Untuk kalian yang penasaran dengan kata sandang silakan simak penjelasan di bawah ini.

Kata sandang merupakan suatu kata yang tidak memiliki arti atau bisa dikatakan bahwa kata sandang tidak memiliki makna khusus. Kata sandang ini lebih tepatnya hanya digunakan sebagai penjelas pada suatu kalimat saja. Sementara untuk fungsi penggunaannya, fungsi kata sandang terletak pada makna kata yang berada di belakangnya.

Hal ini dapat kita lihat dalam bahasa Indonesia sendiri, kata sandang memiliki fungsi sebagai berikut:

1. Membendakan suatu kata atau frase.
    contoh: Yang rajin menabung pasti akan kaya.
                 Yang rajin menabung di sini maksudnya adalah orang-orang yang rajin menabung.
2. Membentuk kata benda atau kata ganti orang.
   contoh: Para hadirin yang terhormat.
                Para hadirin yang dimaksud di sini adalah orang-orang yang hadir di tempat itu.

Berbicara mengenai kata sandang, kata sandang sendiri ada beberapa jenis. di antaranya yang memiliki jumlah tunggal, menyatakan jumlah kelompok, kata ganti orang atau benda. Nah untuk itu di bawah ini akan kita bahas satu per satu mengenai jenis-jenis kata sandang yang mungkin masih banyak yang tidak mengetahuinya.

1. Kata sandang yang memiliki jumlah tunggal.

a. Sang
   Biasanya digunakan untuk panggilan manusia, benda mati, atau makhluk hidup lainnya yang               bertujuan meninggikan derajat atau bahkan menyindir. Mungkin di antara kata sandang yang kerap     dijumpai atau didengar adalah Sang. Biasanya digunakan untuk menunjukkan Tuhan dan lain-lain.
   contoh: Berdoalah kepada Sang Pencipta.
b. Sri
    Biasanya digunakan sebagai penyandang nama manusia yang memiliki kedudukan lebih tinggi.
    contoh: Sri Sultan Hamengkubuwono
c. Hang
    Biasanya digunakan untuk menghormati seseorang, tetapi pada sastra lama. Sementara                        penggunaannya untuk sekarang sulit untuk ditemui, kecuali pada buku dongeng/sastra lama.
    contoh: Hang Tuah bertemu dengan Hang Jebat.
d. Dang
    Memiliki fungsi yang sama dengan Hang, tapi Dang khusus digunakan untuk wanita.
    contoh: Hang Jebat melamar Dang Shinta.
e. Hyang
   Biasanya digunakan untuk menyebut dewa dan dewi.
   contoh: Umat Hindu menyembah Hyang Widhi
f. Yang
    Biasanya digunakan untuk mengganti nama Tuhan.
   contoh: Yang Maha Esa, Yang Maha Kuasa

2. Kata sandang yang menyatakan jumlah kelompok

 a. Para
     Biasanya digunakan untuk sekelompok manusia.
     contoh: Para jamaah sudah berkumpul di dalam masjid.
b. Umat
    Biasanya digunakan untuk sekelompok manusia yang memiliki kesamaan agama.
    contoh: Umat Islam adalah umat yang mencintai perdamaian.
c. Kaum
    Biasanya digunakan untuk orang-orang yang memiliki pandangan atau ideology sama
    contoh: Kaum wanita adalah kaum yang maha benar,
                 Kaum bangsawan yang menghadiri rapat tentu saja memiliki pendapat dan pandangan                         yang berbeda

3. Kata sandang sebagai penunjuk kata ganti orang/benda yang netral dan seimbang.

a. Si
    Biasanya digunakan untuk mengiringi nama orang, hewan, dan mengubah kata benda menjadi            sifat.
    contoh: Si kancil yang pintar.
b. Yang
    Biasanya digunakan sebagai pembentuk kata benda atau kata yang dikhususkan sebagai kata ganti      orang atau manusia.
    contoh: Yang meninggal itu adalah kekasihnya.
               
Nah itulah penjelasan singkat mengenai kata sandang.
Sekian materi tentang kata sandang pada kali ini.
Semoga bermanfaat.
               

Pengenalan tanda baca Apostrof


Halo, sahabat Dunia Sastra.
Kembali lagi di Blog Dunia Sastra, dunianya para penulis.

Jadi kali ini Dunia Sastra akan membahas tentang salah satu tanda baca.
Kalau berbicara tentang tanda baca, pastinya yang ada di pikiran sobat semua tidak jauh dari tanda koma, tanda titik, tanda seru, dan tanda tanya, bukan? Namun, sayangnya kali ini Dunia sastra sangat tertarik untuk membahas tanda baca apostrof.

Jika berbicara mengenai tanda apostrof, Sahabat Dunia Sastra sudah pada tahu belum tentang tanda apostrof ? Atau masih ada yang merasa asing? Tidak apa-apa buat sahabat yang masih belum tahu tentang tanda baca ini. Serta sahabat Dunia Sastra juga tidak perlu khawatir karena di bawah ini akan kita bahas mengenai tanda apostrof.

Jadi, tanda apostrof biasa juga disebut dengan tanda penyingkat. Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) tanda apostrof adalah tanda baca yang dipakai untuk menunjukkan bahwa ada huruf atau angka yang dihilangkan. Sedangkan menurut Oxford English Dictionary, kata apostrof berasal dari bahasa yunani yaitu he apostrophos (prosidia) yang artinya peniadaan bunyi dalam ucapan.

Mungkin sahabat Dunia Sastra sudah sangat sering menemukan tanda apostrof ini, tetapi masih sering bingung dengan fungsi dan tujuan penggunaannya.Benar begitu?

Tanda baca apostrof ini pada umumnya seperti dengan tanda baca lainnya, di mana penggunaannya sudah diatur sesuai dengan kaidah EYD.

Menurut Ejaan yang disempurnakan atau biasa disingkat dengan EYD. Tanda apostrof ini merupakan tanda baca yang menggunakan alfabet lain (tertentu) dengan menunjukkan penghilangan kata atau bagian angka tahun. Penyingkatan tersebut dilakukan dengan cara menghilangkan beberapa bagian suatu kata ataupun tahun. Tanda ini disimbolkan dengan (') yang merupakan penutup tanda petik tunggal, meskipun memiliki fungsi yang berbeda.

Menurut EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) tanda apostrof dapat digunakan seperti berikut ini:
1. Apostrof sebagaiTanda penghilang kata.
    contoh: Dan kini senja pun 'tlah berlabuh di peraduannya. ('tlah:telah)
                 Entah mengapa s'makin hari aku sulit melupakannya. ('Smakin:semakin"
                 Jangan senang dulu karena taruhan ini 'lum selesai. ('lum: belum)
                 Lima belas menit lagi, aku 'kan datang menjemputmu. ('kan:akan)
                 Kalian berdua hanya berteman, 'kan? ('kan:bukan)
                 Aku baru tahu bagaimana penyesalan itu 'stelah dia pergi. ('stelah:setelah)
                 Lagu ini khusus aku persembahkan 'tuk seorang gadis yang spesial malam ini. ('tuk:untuk)
                'Slama ini sebenarnya kamu ke mana saja? ( 'Slama; selama)
                Karena aku tidak akan pernah bisa melupakanmu 'slama-lamanya di hidupku. (slama-                          lamanya:selama-lamanya)
               Karena'Sluruh napas ini hanya untukmu. ( 'Sluruh; seluruh)
             
2. Apostrof sebagai Tanda penghilang angka pada Tahun.
    contoh: Akhirnya terungkap bahwa peristiwa itu sebenarnya terjadi pada tahun '98. (tahun 1998)
                 Sebenarnya dia lahir pada tanggal 8 Januari '08 ('08; 2008)
                 Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun '45. ('45:1945)
                 Pak Herlan bersama dengan keluarganya sudah menetap di Makassar sejak tahun '97.                           ('97:1997)
3. Apostrof sebagai penyingkat dalam bahasa inggris
    contoh: It's a nice day.
                 You're not supposed to be here.
Nah, baiklah sahabat Dunia sastra demikian pembahasan mengenai Tanda Apostrof kali ini.
Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi sahabat semua.
See you next time.

Pentingnya Melakukan Riset


Hai Sahabat Dunia Sastra.
Kembali lagi di blog Dunia Sastra, tentunya dengan pembahasan yang berbeda.

So, kali ini Dunia Sastra akan membahas tentang riset. Mungkin masih ada yang bertanya-tanya riset itu apa sih? Jadi, Riset adalah suatu kegiatan menyelidiki suatu masalah untuk mendapatkan suatu hasil yang diinginkan.

Emang ada hubunganannya riset dengan penulis?
Jelas ada, seorang penulis sebelum menulis hukumnya wajib untuk melakukan riset terlebih dahulu.
Riset bagi seorang penulis sangat penting, karena dengan melakukan riset maka pembaca akan lebih yakin terhadap apa yang sedang dibacanya.

Riset berlaku untuk semua genre. Bahkan,  untuk genre fiksi sekalipun. Kenapa? Karena sefiksi-fiksinya cerita haruslah masuk akal. Dan yang paling penting, dengan melakukan riset maka akan terhindar dari plot hole.

Mungkin di luar sana banyak yang berpendapat bahwa dengan menulis cerita fiksi atau novel, seorang penulis bebas mengarang tentang segala hal dalam cerita yang mereka ciptakan. Namun, sebagai penulis perlu diingat bahwa meskipun cerita yang kita angkat adalah fiksi haruslah tetap masuk akal bagi para pembaca. Mempengaruhi pembaca bahwa cerita itu bisa saja terjadi.

Maka dari itu, seorang penulis sebelum menulis cerita hendaklah terlebih dahulu melakukan riset. Hal ini demi mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan alur cerita agar bisa diterima logika dan sesuai dengan kehidupan nyata.

Nah, sudah tahu 'kan pentingnya riset? Sekarang yang akan kita bahas adalah apa saja sih yang pelu diriset oleh seorang penulis novel.

1. Tokoh
Poin pertama adalah tokoh. Tokoh yang saya maksud di sin adalah tokoh yang kita ciptakan harus benar-benar terasa hidup. Memiliki karakter yang kuat yang berbeda dengan karakter yang lainnya. Dengan begini tokoh yang kita buat bisa menetap di pikiran pembaca karena dianggap berbeda. Menciptakan tokoh yang berbeda bisa dengan menonjolkan apa saja yang disukai dan tidak disukai tokoh tersebut, hobi, dan mungkin trauma yang dimilikinya. Selain itu, untuk memperkuat karakter bisa dilihat dari gaya hidup, pekerjaan, cara berpakaian, dan masih banyak lagi.

2. Latar
Poin kedua yaitu latar. Latar sendiri terbagi dua, yaitu latar waktu dan juga tempat.

Banyak penulis yang mungkin malas melakukan riset sehingga terkadang kita menemukan adanya hal yang tidak masuk akal. Misalnya di cerita dijelaskan jika tokoh tersebut berasal dari Indonesia, bekerja atau kuliah di luar negeri, tetapi menggunakan bahasa Indonesia. Mungkin masuk akal jika dia bertemu dengan orang Indonesia, tapi hal ini tentu saja jelas berbeda apabila temannya orang luar yang sama sekali tidak dijelaskan jika dia mengerti dan paham bahasa Indonesa.

Selain itu, terkadang dalam cerita dijelaskan jika tokoh tersebut sedang berada di jalan dan penulis menyebutkan perjalanan hanya beberapa jam saja dan tidak sesuai fakta, hal ini tentu saja menjadi plot hole dalam cerita. Atau penulis mengambil lokasi di Jakarta, penulis tidak bisa membuat tokoh tersebut berpindah-pindah tempat terlalu banyak dan cepat dalam cerita. Karena seperti yang kita ketahui Jakarta adalah kota yang sangat bersahabat dengan macet, sehingga tidak masuk akal apabila lokasI tersebut saling berjauhan.

3.  Pengalaman
    Menulis sebuah fiksi tidak hanya tentang mengarang. Justru, akan lebih bagus lagi apabila berasal      dari pengalaman.  Sehingga penulis dapat menjelaskan secara detail apa yang pernah dialaminya        dan bisa dikaitkan dengan cerita fiksinya. Jadi, pengalaman di sini berfungsi sebagai sarana                pelengkap dan juga berbagi pengalaman kepada para pembaca.

Nah, itulah pembahasan mengenai riset pada kali ini.
Semoga bermanfaat.

Selasa, 08 Januari 2019

Kaidah Penulisan Kata depan


Halo, guys. Kembali lagi dengan Dunia Sastra.

Jadi kali ini, Dunia Sastra lagi tertarik untuk membahas tentang Kata Depan. Untuk sahabat yang penasaran, silakan simak pembahasan di bawah yah.

Berbicara tentang kata, Sahabat Dunia Sastra sudah tahu enggak sih definisi kata itu apa?
Jadi, kata adalah satuan bahasa terkecil yang bisa berdiri sendiri. Kata sendiri bisa diartikan sebagai unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa. Atau bisa dikatakan kata adalah suatu unsur yang terdiri dari satu morfem atau lebih yang mengandung suatu makna tertentu.

Tahu enggak kalau gabungan dari beberapa kata itu dapat membentuk frasa, klausa dan kalimat. Mungkin ada yang bertanya nih tentang apa perbedaan ketiganya jika ketiga-tiganya berasal dari gabungan beberapa kata. Untuk menjawab pertanyaan tersebut silakan simak di bawah kita uraikan satu per satu.

Frasa menurut KBBI adalah dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif. Namun, yang membedakannya dengan klausa dan kalimat adalah Frasa tidak memiliki unsur subjek dan predikat. Serta tidak berpotensi menjadi kalimat, tetapi dapat dijadikan unsur-unsur kalimat, entah itu menjadi subjek, predikat, ataupun unsur kalimat lainnya.

Berbeda dengan frasa, klausa sendiri merupakan kumpulan kata yang bersifat predikatif. Bahkan seringkali sulit dibedakan dengan kalimat yang memiliki perbedaan yang sangat tipis, karena klausa merupakan satuan gramatikal yang memiliki predikat dan berpotensi menjadi kalimat.

Terakhir yaitu Kalimat yaitu satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri. memiliki pola instinasi final yang terdiri dari atas klausa. Suatu kalimat sendiri harus terdiri dari S  dan P. Apabila predikatnya berupaka kata kerja intransitif, maka harus ada objek dalam kalimat tersebut.

Mungkin penjelasan di atas dapat menambah sedikit wawasan untuk Sahabat Dunia Sastra yang masih sulit membedakan ketiganya. Sekarang kembali lagi ke pembahasan awal kita atau inti pembahasan Dunia Sastra kali ini yaitu Kata Depan.

Penulisan kata dalam suatu kalimat sangat penting untuk dipelajari.  Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang penggunaan kata, khsusunya kata depan seperti, di, ke, dan dari. Jadi, simak pembahasan di bawah ini yah.

1. Kata depan 'di'
    a. di + kata kerja = digabung
        contoh: Rambut Angel ditarik oleh Franda.
                     Wajah Iren memerah karena ditampar Angel.
                      Tugas dikerjakan di rumah.

    b. di + keterangan tempat/waktu = dipisah
        contoh: Anak-anak berkumpul di lapangan
                     Dia berangkat ke sekolah di pagi hari.
                     Mereka menghabiskan waktu berdua di taman.
                     Aku merasa bahagia dia selalu berada di sisiku.

2. Kata depan 'ke'
    a. ke + kata kerja = digabung
        contoh: Keluar dari rumahku!
                     Dia kemari bersama dengan seorang lelaki.
                     Kepada hujan kutitipkan rindu.

   b. ke + keterangan tempat/waktu = dipisah
       contoh: Kalian ke lapangan sekarang juga!
                    Vero maju ke depan!
                    Dia mencari kayu ke hutan.
                    Iren menemani Aira ke taman.

3. Kata depan 'dari'
    a. dari + kata kerja = digabung
        contoh: Lebih baik kita berpisah daripada harus tersiksa.
                     Iren lebih pintar daripada Franda

   b. dari + keterangan tempat/waktu = dipisah
       contoh: Botol itu terbuat dari plastik.
                    Berapa jam perjalanan dari Makassar?
                    Dari mana saja kalian?

Nah, itulah materi tentang penulisan kata depan pada pembahasan Dunia Sastra kali ini. 
Semoga bermanfaat.

Senin, 07 Januari 2019

Tanda Baca "Elipsis"



Hai, Sahabat Dunia Sastra.

Dunia Sastra kali ini kembali dengan topik yang berbeda, yang tentunya sangat penting untuk diketahui oleh Sahabat Dunia Sastra semua karena topik yang akan kita bahas tentu saja tidak jauh dari dunia literasi.

Baik, sesuai dengan judul yang tertera di atas, kali ini kita akan membahas mengenai Elipsis. Masih ada yang merasa asing dengan tanda ini? Atau mungkin sering dijumpai tapi tidak tahu jika itu adalah tanda yang dimaksud dengan elipsis?

Darida pembahasan kemana-mana. Buat yang penasaran kita langsung saja yah. Jadi, silakan simak pembahasan di bawah.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa tanda baca dalam bahasa Indonesia ada begitu banyak, salah satunya yaitu elipsis yang akan kita bahas kali ini.

Elipsis sendiri merupakan tanda baca yang berupa titik tiga (...)  yang berderetan.

Menurut Pedomaan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) tanda ini memiliki dua fungsi, yaitu: menandakan kalimat yang terputus-putus, menjelaskan bahwa dalam suatu kalimat ada bagian yang dihilangkan.

Namun, menurut Wikipedia sendiri, elipsis ini dapat menunjukkan jeda pada pembicaraan, pikiran yang belum selesai, pada akhir kalimat, penurunan volume menuju kesenyapan (aposiopesis). Sehingga, tanda ini lebih sering kita jumpai pada kalimat langsung atau dialog.

Karakteristik elipsis ini dapat dilihat dari

1. Tanda elipsis didahului serta diikuti dengan spasi ( ... ) tentu saja apabila tanda ini berada atau terletak di tengah suatu kalimat atau dialog.
 
2. Tanda elipsis pada akhir kalimat (bukan dialog tag) diikuti tanda titik. Artinya tanda titik ada empat buah, di mana tiga titik pertama merupakan elipsis dan satu titik terakhir merupakan tanda titik untuk mengakhiri kalimat.( .... )

Mungkin ada yang bertanya untuk apa sih kita perlu mengetahui fungsi elispsis ini. Jangan salah Sahabat Dunia Sasta, dengan penggunaan elipsis yang tepat, maka akan menciptakan dialog yang lebih hidup, karena efek jeda yang diberikan. Dengan begitu pembaca akan lebih mudah memahami situasi yang sedang terjadi.

contoh:

1. "Ayo ... kita serang mereka!" teriak pemimpin pasukan

2. "Jangan lupa menjemputku, ya ...." Steven hanya mengangguk tanpa berniat membalas perkataan Aira

3. "Good morning ... oh, belum ada yang datang," gumam Niki saat melihat kelas masih kosong.

4. "Jadi ... selanjutnya kita akan ke mana?" tanya Franda pada Aqsal yang duduk di kursi kemudi.

5. "Entahlah ... aku belum bisa memberitahumu." Iren hanya mengangguk, mencoba mengerti saat mendengar jawaban Franda.


Seperti yang kita lihat di atas, ada lima contoh penggunaan elipsis. Di mana kelima contoh tanda elipsis di atas memiliki emosi yang berbeda sehingga memberikan efek yang berbeda pula bagi pembaca. Bagaimana? lebih terasa 'kan dialognya.

Hal inilah yang harus menjadi salah satu pertimbangan para penulis, dengan memperhatikan penulisan elipsis yang tepat. Karena seperti yang sudah dijelaskan di atas, apabila penulisan elipsis tepat maka akan membuat pembaca lebih mudah memahami situasi yang sedang terjadi.

Meskipun tidak semua penulis menggunakan tanda ini, tapi tidak ada salahnya untuk mempelajari dan mengetahuinya, bukan?

Jadi, semoga dengan pembahasan kita kali ini, Sahabat semua bisa lebih memperhatikan penulisan elipsis yah. Bukannya kita menulis juga agar tulisan kita dapat dinikmati pembaca?

Baiklah. Demikian sedikit penjelasan tentang elipsis kali ini di Dunia Sastra
Semoga bermanfaat untuk sahabat semua.

Pedoman Penulisan Huruf Kapital



Halo, Salam hangat untuk Sahabat Dunia Sastra semua.
Kembali lagi di Dunia Sastra, dunianya para pecinta literasi.

Pada perjumpaan kita kali ini, Dunia Sasta akan membahas mengenai penggunaaan Huruf kapital.
Untuk Sahabat Dunia Sastra silakan disimak yah.

Seperti yang kita ketahui EYD (Ejaan yang Disempurnakan) merupkan standar yang mengatur semua kaidah penulisan dalam bahasa Indonesia. Jadi, sebuah tulisan harus sesuai dengan EYD agar tulisan tersebut layak untuk dipublikasikan sehingga dapat dibaca oleh masyarakat umum. Hal inilah yang menjadi pertimbangan para penulis untuk mempelajari EYD.

Sangat penting untuk mengetahui hal tersebut, khusunya untuk para penulis yang pastinya kerjaannya tidak jauh dari menulis 'kan? Meskipun pada dasarnya topik kita kali ini sudah pasti tidak asing lagi, tapi tetap saja tidak ada salahnya untuk mempelajari lebih dalam, karena tidak menutup kemungkinan masih banyak di luar sana yang kadang menganggap remeh. Namun, faktanya penulisannya masih salah atau kurang tepat.

Baik langsung saja pada topik tentang penulisan huruf kapital.

1.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
   contoh: Apa Maksudmu?
                Kita harus berangkat sekarang.
                Pekerjaan ini kuharap akan selesai dalam satu jam
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang
    contoh: Soekarno
                 Jenderal Sudirman
                 Rudolf Diesel
   catatan: huruf kapital ini tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis     atau satuan ukuran. Misalnya: ikan mujair, 5 ampere, mesin diesel.
   Selain itu juga tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna 'anak dari'               seperti bin, binti, van atau juruf pertama kata tugas. seperti Ayam Jantan dari Timur, Siti Fatimah         binti Zalim
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung
    contoh: Kakak bertanya, "Kapan kamu pulang?"
                 Lelaki itu menasehati anaknya, "Berhati-hatilah."
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
    contoh: Islam                  Allah
                 Alquran              Hamban-Nya
5. Huruf kapital dipakai  sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang.
    contoh: Sultan Hasanuddin
                 Doktor Muhammad Hatta
                 Imam Mahdi
                 Nabi Ibrahim
6. Huruf kapital dipakai  sebagai unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu.
    contoh: Gubernur Papua Barat
                 Proklamator Republik Indonesia (Soekarno-Hatta)
7. Huruf kapital dipakai  sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan juga bahasa.
    contoh: bangsa Indonesia,
                 suku Dayak
                 bahasa Minang
8. Huruf kapital dipakai  sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, dan hari besar atau hari raya.
    contoh: hari Sabtu
                 bulan Desember
                 tahun Hijriah
                 hari Lebaran
9. Huruf kapital dipakai  sebagai huruf pertama nama geografi
    contoh: Danau Toba
                 Selat Lombok
                 Asia Tenggara
10. Huruf kapital dipakai pada setiap kata dalam negara, lembaga, badan, dan organisasi
      contoh: Komisi Pemberantasan Korupsi
                   Perserikatan Bangsa-Bangsa
11. Huruf kapital dipakai  sebagai huruf pertama dalam judul buku, karangan, artikel, majalah, majalah, surat kabar.
     contoh: Biografi Sunyi
                  Kemenangan Indonesia di Pertandingan Asian Games
12. Huruf kapital dipakai  sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan.
       contoh: "Kapan Ayah berangkat?" tanya Rendi
                     Iren bertanya, "Masak apa, Bu?"
catatan: Huruf kapital tidak berlaku pada kata berikut ini seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk. kecuali kata tersebut berada pada awal kalimat.

Baik, demikian pembahasan mengenai penulisan huruf kapital pada kali ini,
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat Dunia Sastra.

Minggu, 06 Januari 2019

Writer's Block


Saat ini semakin banyak penulis yang mulai bermunculan. Tentu saja setelah mereka  melalui proses hingga sampai di titik itu. Banyak orang yang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menjadi penulis.

Perlu niat dan kerja keras untuk menggapainya. Terlebih penyakit WB (writer's block) terkadang datang dan menghantui para penulis. Hal ini tidak hanya berlaku pada penulis pemula, bahkan penulis senior dan pro sekalipun terkadang diserang writer's block. Mungkin masih banyak yang merasa asing dengan writer block, maka sebelum membahas tentang cara melawan WB terlebih dahulu simak penjelasan tentang apakah writer's block itu.

Writer's block adalah suatu keadaan di mana seorang penulis tidak dapat menuangkan idenya ke dalam bentuk tulisan. Sebenarnya WB bukanlah masalah yang serius, hanya saja tidak boleh dibiarkan terlalu lama. Jadi pada saat writer's block datang, jangan pernah memaksakan diri untuk menulis. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk melawannya, seperti kegiatan di bawah ini yang bisa dicoba pada saat WB menyerang.

1. Mencari tempat yang nyaman.

    Setiap orang pastinya memiliki tempat yang membuat mereka merasa nyaman. Tempat yang                membuat pikiran mereka menjadi jernih sehingga ide akan muncul dengan sendirinya. Salah satu        tempat yang bisa dikunjungi yaitu pantai, seseorang yang menyukai traveling bisa memanfaatkan        hobinya itu. Berbeda dengan tipe orang yang tidak menyukai tempat yang ramai dan lebih                    menyukai tempat yang sepi maka kamar bisa menjadi alternatif pilihan. Karena tipe orang seperti        ini pastinya akan sulit untuk konsentrasi apabila terdapat suara bising di sekitarnya.

2. Mendengarkan Musik

    Kegiatan satu ini patut dicoba, terlebih untuk kalian yang memang hobi mendengarkan musik.            Cukup dengarkan dan hayati lagu yang sedang kalian play, siapa tahu setelahnya ide langsung            muncul. Namun, ada juga tipe orang yang memang harus mendengarkan lagu saat kehilangan ide,      tidak perlu menghayati, tipe orang yang seperti ini cukup mendengarkan saja dan ide akan menari-      nari di otak mereka.

3.Membaca

   Stigma masyarakat yang percaya jika orang yang suka membaca adalah orang yang kutu buku             harus dipatahkan. Dengan membaca maka pengetahuan seseorang semakin luas.Bahkan tidak akan     ada orang yang pintar, jika tidak ada buku yang mereka baca. Kenapa? Karena otak manusia tidak       bisa menampung semuanya. Kegiatan satu ini juga patut dicoba untuk memunculkan ide, hanya           saja perlu diingat membaca hanya dijadikan sebagai bahan ilmu pengetahuan bukan untuk                   menjiplak karya orang lain.

4. Berdiskusi dan bertanya

    Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain di hidupnya. Hal itu                      merupakan satu fakta yang memang benar adanya. Manusia tidak akan mampu hidup sendiri tanpa      bantuan orang lain.Salah satunya yaitu berdiskusi dan saling bertukar pendapat. Kita bisa                    memanfaatkan kegiatan ini. Berdiskusi dan bertanya kepada orang-orang sekitar juga bisa                    memancing agar ide keluar.

5. Menulis Diary

    Siapa yang memiliki hobi menulis Diary? Pastinya sahabat writers suka, bukan? Menuangkan              semua yang kita rasakan melalui tulisan mampu mengurangi perasaan sesak dan masalah yang            sedang dihadapi. Menceritakan tentang persahabatan, percintaan bukanlah hal yang biasa. Bisa            saja hal itu justru mendatangkan ide tulisan untuk kita saat penyakit stuck menyerang. Jadi jika
    sahabat writers memiliki Diari simpan baik-baik yah siapa tahu suatu saat nanti akan bermanfaat.

6. Mendengarkan curhatan teman

   Terkadang kita memiliki seseorang yang dipercaya untuk mendengarkan keluh kesah kita.                   Walaupun mereka tidak memiliki ikatan darah dengan kita sama sekali. Hal itu juga berlaku bagi         manusia lainnya tanpa merasa berat mereka akan menceritakan masalah mereka kepada kita. Hal         yang perlu kita lakukan adalah dengarkan mereka dengan baik-baik dan berikan solusi jika mereka     memerlukannya. karena tidak menutup kemungkinan melalui mereka kita bisa mendapatkan ide         sehingga bisa melawan virus writer's block.

Nah itulah beberapa tips yang bisa dicoba para pernulis untuk melawan writer's block.
Semoga bermanfaat!

Tanda Hubung vs Tanda Pisah



Hai Sahabat Dunia Sastra.
Kembali lagi di Dunia Sastra, dunianya para pecinta literasi.

Setelah melakukan riset kecil-kecilan di beberapa grup kepenulisan. Akhirnya dapat hidayah untuk membahas tentang Hypen dan Dash. Selama melakukan riset, masih sering menemukan penulisan keduanya yang kurang tepat. Makanya, Dunia Sastra tertarik untuk membahas Hypen dan Dash kali ini.

Hypen dan Dash.
Keduanya sudah tidak asing lagi, bukan? Apalagi khususnya buat sahabat pena semua. Hanya saja masih banyak yang sering salah paham dan tidak bisa membedakan fungsi di antara keduanya.

Sesuai dengan pedoman EYD (Ejaan yang disempurnakan yang membedakan anatara tanda pisah dan tanda hubung.

Kali ini kita akan membahas tentang penggunaan tanda hubung (-)  dan tanda pisah  (—). Meskipun keduanya sama-sama merupakan garis horizontal, tetapi memiliki fungsi dan bentuk yang tentu saja jelas berbeda. Yang penasaran perbedaan hypen dan dash silakan simak penjelasan di bawah.

1. Tanda Hubung/ hyphen (-) 
Tanda hubung memiliki bentuk yang lebih pendek daripada tanda pisah sementara untuk fungsinya akan dijelaskan di bawah ini.

 a. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris
     contoh: Nelayan di sekitar pesisir berhasil membudidayakan rum-
                  put laut

 b. Tanda hubung dipakai untuk menyambungkan unsur kata ulang.
      contoh: Anak-anak sedang bermain di taman.
                   Layang-layang milik Rena terbang karena angin.
                   Rumput-rumput hijau menari diterpa angin.

c. Tanda hubung dipakai untuk menyambungkan tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan        angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
    contoh: 13-12-1997
                  M-a-k-a-n-a-n

d. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.
     contoh: be-revolusi (agar tidak rancu dengan ber-evolusi)

e. Tanda hubung dapat digunakan untuk merangkai
    contoh: se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia)
                 ke- dengan angka ( ke-2)
                 angka dengan -an  (tahun 1950-an)
                 kata dengan singkatan yang berupa huruf kapita (Hari-H, ber-KTP)
                 kata dengan ganti Tuhan (ciptaan-Nya, rahmat-Mu, Kuasa-Nya)
                 huruf dan angka (D-3)
                 kata ganti ku, mu, nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya,                       STNK-ku)

f. Tanda hubung dapat digunakan untuk merangkai bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
    contoh: di-back up
                 me-reject

2. Tanda pisah/dash()
a.Tanda pisah dipakai untuk memisahkan penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan (menerangkan).
    contoh: Kemerdekaan bangsa ini—saya sangat yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa                       ini sendiri.
                 Refadly—lelaki playboy—most wanted sekolahnya.

b. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal atau tempat yang berarti "sampai dengan"              atau "ke"
    contoh: tanggal 10—15
                 April—Mei nanti akan ada perlombaan
                Perjalanan Anyer—Jakarta ditempuh hanya dalam satu jam.

c. Tanda pisah digunakan untuk menginterupsi tuturan dalam dialog.
     contoh: Tari berkata, “Aku enggak bisa kayak gini. Aku maunya—”
                  “APA? Mau apa lagi?” Rendi memotong kalimat Tari.

Bagaimana Sahabat Dunia Sastra, apa sudah bisa membedakan antara hypen dan dash? Walaupun keduanya hampir mirip tapi memiliki fungsi yang berbeda. Jadi, sahabat Dunia Sastra harus teliti untuk menggunakan keduanya agar tidak tertukar yah.

Semoga setelah membaca postingan Dunia Sastra sahabat tidak lagi bingung dan tidak tertukar lagi yah.

Baik,sekian materi tentang pengggunaan tanda pisah dan tanda hubung kali ini.
 Semoga bermanfaat untuk Sahabat Dunia Sastra.

Sabtu, 05 Januari 2019

Penulisan Partikel "pun"


Halo sahabaat Dunia Sastra?
How are you today?
Semoga kita selalu di bawah lindungan-Nya. Aamiin.

Baik sahabat, Dunia Sastra kembali dengan tema berbeda.

Kali ini kita akan membahas tentang penulisan partikel "pun".
Pastinya hal ini sudah tidak asing lagi bukan?

Tapi sebelumnya, semua sudah tahu bukan kalau penulisan partikel pun itu terbagi dua? Ada yang dipisah dan ada juga yang disambung. Namun, sebelum kita membahas perbedaan keduanya mari kita pahami terlebih dahulu arti kata "pun" yang sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

Penasaran mengenai arti kata pun menurut PUEBI? Mari simak penjelasan di bawah yah.

Pun memiliki arti sebagai berikut:
1. Juga atau demikian juga.
    contoh: Jika kamu mati saya pun akan mati bersamamu.
                 Kamu wanita yang jelas tahu bagaimana rasanya disakiti, demikian juga dia.
2. Meski, biar, kendati
    contoh: jauh pun akan kutempuh demi membuktikan ucapanku.
                 Biar pun dia membenciku, aku akan tetap mencintainya.
                 Meski pun jarak memisahkan, tapi hati kita saling terpaut.
3. Saja
    contoh: berdiri pun dia  tidak bisa, apalagi berjalan.
                 Sejak dia sakit, minum pun dia sulit, apalagi makan.

4. Untuk menguatkan dan menyatakan pokok kalimat.
    contoh:  Ayah pun marah melihat kelakuan Doni yang semakin hari semakin di luar batas.
                 Reina pun pergi setelah diusir dari rumah oleh Ibu kandungnya sendiri.

Nah, di atas adalah penjelasan tentang arti kata "pun" yang memiliki makna yang luas. Dan
selanjutnya kita akan membahas tentang partikel "pun" yang dipisah dan disambung.

1. Partikel "pun" yang disambung
Jadi, maksud disambung di sini adalah disatukan atau ditulis serangkai seperti, adapun, andaipun, akanpun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, nianpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, namunpun, sekalipun, sungguhpun, walaupun. Hal ini terjadi karena partikel "pun" di sini sebagai unsur penghubung.

contoh: Aku bangga padanya, meskipun sibuk, dia tetap menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.
             Bagaimanapun kelakuannya, dia adalah sahabatku satu-satunya.
             Biarpun bergelimang harta dia tidak pernah terlihat bahagia.
             Adapun materi kita kali ini mengenai "Plot twist"
             Walaupun kami tidak sedarah, tapi dia sudah seperti saudara kandung bagiku.
             Kalaupun dia akan pergi suatu saat nanti, saya akan ikhlas.

2. Partikel "pun" yang dipisah
    Sementara penulisan partikel "pun" yang dipisah jika:
    a. Mempunyai arti juga
        Jika kamu sedih, saya pun (juga) sedih.
    b. Sebagai partikel untuk menguatkan (seperti pada nomor 4)
        Semenit pun dia tidak pernah bersamaku sejak mengenal perempuan lain.
        Sedikit pun aku tidak menyangka kamu akan menolak perjodohan kita ini.
    c. Dipisah dengan kata yang mendahuluinya apabila memiliki makna yang sama dengan walaupun          sekali, meskipun sekali
        Sekali pun saya tidak pernah menamparnya.
       
     
Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah arti atau makna partikel "pun" dalam sebuah kalimat. Karena beberapa kata bisa dipisah dan juga disambung tergantung maknanya.

contoh:
- Tidak sekali pun dia marah
- Sekalipun dia marah, dia tidak pernah main tangan.
-Tidak sekali pun dia menjenguk Ibunya.


Baiklah, itulah sekilas penjelasan mengenai partikel pun yang Dunia Sastra paparkan. Semoga setelah membaca postingan tentang partikel pun kali ini bisa menambah wawasan sahabat Dunia Sastra semua agar bisa membedakan yang pun yang dipisah dan yang mana pun yang disambung.

Terima kasih sudah berkunjung di Blog Dunia Sastra
Semoga bermanfaat untuk sahabat Dunia Sastra semua.
See you next time

Jumat, 04 Januari 2019

Mengenal Dialog Tag dan Bukan Dialog Tag



Seperti yang kita ketahui bersama, dalam menulis sebuah karya sastra, seperti cerpen, cerbung, novelet terlebih novel pastinya terdapat beberapa dialog, baik itu dialog tag ataupun bukan dialog tag.

Tidak bisa diungkiri, saat ini semakin banyak penulis yang bermunculan dengan karya-karya yang berhasil menarik perhatian banyak orang. Namun, sayangnya ternyata masih banyak yang sulit membedakan antara dialog tag dan yang bukan dialog tag. Bahkan mirisnya mungkin masih ada yang tidak mengetahui apa itu dialog tag. Untuk itu, mari simak penjelasan di bawah ini untuk mengenal dialog tag dan bukan dialog tag.

Sebelum saya menjelaskan apa itu dialog tag, izinkan terlebih dahulu untuk memberikan sedikit penjelasan mengenai dialog. Dialog merupakann sebuah literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan, baik secara lisan maupun tulisan antara dua orang ataupun lebih.


1. Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog (percakapan) yang menginformasikan identitas si pengucap dialog. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata seperti: "ujar", "ucap", "kata", "bisik", "ungkap" , "pekik", "teriak", "jelas", "jawab", "lirih", "gumam", "gurau", "ujar"dsb.

Perhatikan contoh berikut:

a) "Aku mencintaimu," kata Rendi.
b.) "Kamu keterlaluan, Karin!" teriak Rendi marah.
c.) Rendi  berkata, "Aku mencintaimu."
d.) Rendi bertanya, "Apakah kamu mencintaiku?"

Jika dialog tag-nya ada di akhir, maka akhiri dialog dengan tanda baca koma seperti dicontoh (a). atau akhiri dialog dengan tanda seru seperti contoh (b). Namun, jika dialog tag-nya ada di awal, maka akhiri dialog tag-nya dengan tanda koma dan akhiri dialog dengan tanda titik seperti contoh (c) atau tanda tanya jika dialognya berupa kalimat tanya seperti contoh (d).Dan jangan lupa, awali dialog dengan huruf kapital jika dialog tag-nya berada di awal.

Selain contoh di atas, terdapat pula dialog tag yang berada di antara dua dialog? Untuk mengetahui dialog jenis ini, silakan simak penjelasan berikut, yah.

Jadi yang dimaksud di sini adalah apabila dua dialog masih dalam satu kalimat atau kata lainnya yaitu dialognya belum berakhir, masih bersambung hanya saja terpisah karena adanya dialog tag. Maka akhiri dialog pertama dengan koma begitu pula dengan dialog tagnya dan awali dialog kedua dengan huruf kecil.

Contoh:

"Tari," panggil Rendi, "aku ingin bicara dengamu."


Namun, ingat seorang penulis harus teliti, agar bisa mengetahui perbedaan dialog tag dan yang bukan dialog tag. Lalu bagaimana dengan yang bukan dialog tag? silakan simak penjelasan di bawah ini

a) "Kemarin aku melihatmu di toko buku bersama dengan Adit." Rendi menatap Tari tajam.

b) Mata Rendi menatap Tari tajam. "Kemarin aku melihatmu di toko buku bersama dengan Adit."

Nah, contoh di atas itu BUKAN  dialog tag. Akan tetapi, melainkan kalimat aksi/aktivitas yang mendeskripsikan aktivitas lain dari Si pengucap sambil mengucapkan dialog.

Jika kalimat yang mengikuti dialog bukan dialog tag, maka akhiri dialog dengan tanda titik seperti contoh (a). Namun, apabila kalimat tersebut berada di awal sebelum dialog, maka akhiri kalimat itu dengan tanda titik juga, seperti di contoh (b).

Contoh lain:

c.) "Kamu siapa?" Bibir Tari gemetar ketakutan saat melihat lelaki yang tidak dikenalnya tengah menatapnya tajam

d.) Bibir Tari gemetar ketakutan saat melihat lelaki yang tidak dikenalnya tengah menatapnya tajam. "Kamu siapa?"

Nah, itulah penjelasan mengenai perbedaan antara dialog tag dan bukan dialog tag. Bagaimana apakah sudah bisa membedakan antara keduanya? Saya harap tulisan ini bisa membantu kalian, yah.
Baik, sekian materi tentang dialog tag kali ini. Semoga bermanfaat!