Mengenal Dialog Tag dan Bukan Dialog Tag
Seperti yang kita ketahui bersama, dalam menulis sebuah karya sastra, seperti cerpen, cerbung, novelet terlebih novel pastinya terdapat beberapa dialog, baik itu dialog tag ataupun bukan dialog tag.
Tidak bisa diungkiri, saat ini semakin banyak penulis yang bermunculan dengan karya-karya yang berhasil menarik perhatian banyak orang. Namun, sayangnya ternyata masih banyak yang sulit membedakan antara dialog tag dan yang bukan dialog tag. Bahkan mirisnya mungkin masih ada yang tidak mengetahui apa itu dialog tag. Untuk itu, mari simak penjelasan di bawah ini untuk mengenal dialog tag dan bukan dialog tag.
Sebelum saya menjelaskan apa itu dialog tag, izinkan terlebih dahulu untuk memberikan sedikit penjelasan mengenai dialog. Dialog merupakann sebuah literatur dan teatrikal yang terdiri dari percakapan, baik secara lisan maupun tulisan antara dua orang ataupun lebih.
1. Dialog tag adalah frase yang mengikuti dialog (percakapan) yang menginformasikan identitas si pengucap dialog. Dialog tag biasanya ditandai dengan kata seperti: "ujar", "ucap", "kata", "bisik", "ungkap" , "pekik", "teriak", "jelas", "jawab", "lirih", "gumam", "gurau", "ujar"dsb.
Perhatikan contoh berikut:
a) "Aku mencintaimu," kata Rendi.
b.) "Kamu keterlaluan, Karin!" teriak Rendi marah.
c.) Rendi berkata, "Aku mencintaimu."
d.) Rendi bertanya, "Apakah kamu mencintaiku?"
Jika dialog tag-nya ada di akhir, maka akhiri dialog dengan tanda baca koma seperti dicontoh (a). atau akhiri dialog dengan tanda seru seperti contoh (b). Namun, jika dialog tag-nya ada di awal, maka akhiri dialog tag-nya dengan tanda koma dan akhiri dialog dengan tanda titik seperti contoh (c) atau tanda tanya jika dialognya berupa kalimat tanya seperti contoh (d).Dan jangan lupa, awali dialog dengan huruf kapital jika dialog tag-nya berada di awal.
Selain contoh di atas, terdapat pula dialog tag yang berada di antara dua dialog? Untuk mengetahui dialog jenis ini, silakan simak penjelasan berikut, yah.
Jadi yang dimaksud di sini adalah apabila dua dialog masih dalam satu kalimat atau kata lainnya yaitu dialognya belum berakhir, masih bersambung hanya saja terpisah karena adanya dialog tag. Maka akhiri dialog pertama dengan koma begitu pula dengan dialog tagnya dan awali dialog kedua dengan huruf kecil.
Contoh:
"Tari," panggil Rendi, "aku ingin bicara dengamu."
Namun, ingat seorang penulis harus teliti, agar bisa mengetahui perbedaan dialog tag dan yang bukan dialog tag. Lalu bagaimana dengan yang bukan dialog tag? silakan simak penjelasan di bawah ini
a) "Kemarin aku melihatmu di toko buku bersama dengan Adit." Rendi menatap Tari tajam.
b) Mata Rendi menatap Tari tajam. "Kemarin aku melihatmu di toko buku bersama dengan Adit."
Nah, contoh di atas itu BUKAN dialog tag. Akan tetapi, melainkan kalimat aksi/aktivitas yang mendeskripsikan aktivitas lain dari Si pengucap sambil mengucapkan dialog.
Jika kalimat yang mengikuti dialog bukan dialog tag, maka akhiri dialog dengan tanda titik seperti contoh (a). Namun, apabila kalimat tersebut berada di awal sebelum dialog, maka akhiri kalimat itu dengan tanda titik juga, seperti di contoh (b).
Contoh lain:
c.) "Kamu siapa?" Bibir Tari gemetar ketakutan saat melihat lelaki yang tidak dikenalnya tengah menatapnya tajam
d.) Bibir Tari gemetar ketakutan saat melihat lelaki yang tidak dikenalnya tengah menatapnya tajam. "Kamu siapa?"
Nah, itulah penjelasan mengenai perbedaan antara dialog tag dan bukan dialog tag. Bagaimana apakah sudah bisa membedakan antara keduanya? Saya harap tulisan ini bisa membantu kalian, yah.
Baik, sekian materi tentang dialog tag kali ini. Semoga bermanfaat!
12 Komentar:
Alhamdulillah, bermanfaat sekali. Terima kasih ilmunya ^^
Sangat bermanfaat sekali. Berguna untuk tambahan ilmu aku.
Waah! Thanks banget, bener, nggak semua dialog tag itu musti huruf besar setelahnya, kecuali kalo akhirannya ada titik.
Banyak bued nih yang suka salah faham soal ini. Aku juag kadang-kadang begitu kalo nulis. DIalog tag emang topik yang mungkin jarang diperhatikan, tapi penting banget.
Mari kita belajar lagi...
Sungguh, merapikan tulisan itu butuh kejelian.
Ternyata saya masih banyak salahnya nih, suka buat dialog kecil di blog tanpa memperhatikan kaidah tulisan yang benar, terima kasih ya sudah berbagi ilmu :)
Alhamdulillah. Sama-sama kak.
Alhamdulillah. Terima kasih kak.
Iya, betul sekali kak.
Bener banget kang.
Siap mbak. Terima kasih.
Sama-sama kak. Kita sama-sama belajar.
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda